Warga Rejoagung Jombang Geruduk Balai Desa Tuntut Tutup Peternakan

Mediasi warga dengan pengelola peternakan kambing di balai Desa Rejoagung Kec Ploso Kab Jombang, Rabu (8/1/2025)

Jombang, Jejakjurnalis.co.id Warga Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang, beramai ramai mendatangi kantor balai Desa setempat meminta agar pemerintah desa menutup perternakan kambing yang keluarkan bau tak sedap.

Bukan saja bau tak sedap yang berasal dari kotoran kambing, warga juga kelukan suara berisik dari hewan ternak tersebut.

Bacaan Lainnya

Warga yang diketahui berasal dari RW 10 tersebut berbondong bondong mendatangi pendopo Balai Desa Rejoagung pada Rabu, (08/01/2025)

Warga yang berjumlah kurang lebih ada 30 orang itu menuntut untuk menutup peternakan kambing yang berkapasitas 300 ekor tersebut lantaran diduga tidak mengantongi izin.

Trios koordinator aksi menyampaikan tidak ditanggapi keluhannya selama ini padahal dirinya dan warga sudah memberitahukan hal tersebut kepada pemerintah Desa, Kecamatan bahkan ke Satpol PP.

“Saya mewakili warga RW 10 meminta kepada pemerintah Desa Rejoagung untuk segera mengambil tindakan terhadap keberadaan perternakan kambing yang sangat meresahkan warga RW 10. Bahkan sudah ada anak kami yang menjadi korban akibat bau dari perternakan tersebut sehingga saluran pernafasannya terganggu,” Kata Trios.

Trios juga mempertanyakan perihal surat aduan yang telah di kirim kedesa, kekecamatan dan Satpol PP, kenapa tidak ada respon.

“Kami ingin bertanya kepemeritah desa kenapa keluhan yang kami sampaikan tidak di perhatikan atau ditindak lanjuti, bahkan surat yang kami ke kecamatan dan Satpol PP dengan ditanda tangani warga, belum ada respon yang positif,” tegasnya.

“Kami sudah tidak kuat lagi dengan bau busuk dan suara kambing, apalagi tengah malam disaat kami sedang istirahat, sangat mengganggu sekali. Maka dari itu kami menginginkan kandang tersebut ditutup,” ucapnya dengan nada geram.

Kepala Desa Rejoagung Sugeng, merespon dan menerima dengan baik kedatangan warga yang kebalai desa dan menyampaikan keluhannya. Ia menekan pihak perternakan agar segera mengambil keputusan untuk memenuhi tuntutan warga.

“Terima kasih warga RW 10 yang mau bersabar dan mengutamakan keamanan. Saya pastikan akan menindak lanjuti permasalahan ini, dan saya meminta kepada pihak perternakan untuk segera menyelesaikan tuntutan warga, jika tidak maka sesuai permintaan warga harus segera ditutup,” Tegas Sugeng.

Dalam mediasi tersebut Kustanto selaku pengelolah ternak tidak bisa berbuat banyak dalam memberikan keputusan atau jawaban, dikarenakan ia hanya sebatas pekerja.

“Saya mengerti apa yang dikeluhkan warga, namun posisi saya hanya sebatas pengelola ternak sehingga saya tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan keputusan. Tetapi saya akan tetap berusaha untuk memenuhi tuntutan warga sebisa yang saya lakukan,” Kata kustanto

Akhirnya mediasi tersebut ditutup dengan membuat pernyataan tertulis dan disepakati antara warga dan pengelola peternakan, yang inti isinya pihak perternakan akan memenuhi tuntutan warga dalam seminggu kedepan. (red)

 

Editor : Ditha

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *