Jelang Arus Mudik Lebaran Dinas PUPR Jombang Fokus Pada Perbaikan Beberapa Jalan

Foto : Pemeliharaan jalan Mojoagung - Mojoduwur Salah satu ruas jalan yang menjadi pilihan untuk perjalanan mudik dan balik saat Lebaran.

Jombang, JejakJurnalis.co.id – Dalam persiapan menghadapi arus mudik dan balik Lebaran, Dinas PUPR Jombang telah mengutamakan pemeliharaan jalan-jalan kabupaten yang berfungsi sebagai jalur alternatif bagi para pemudik. Tercatat, setidaknya ada 11 ruas jalan yang menjadi pilihan untuk perjalanan mudik dan balik saat Lebaran.

Pemerintah Kabupaten Jombang terus aktif melakukan pemeliharaan rutin di setiap ruas jalan, dengan penekanan pada perbaikan titik-titik berlubang yang dapat membahayakan pengguna jalan. Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi, melalui Kepala Bidang Bina Marga, Agung Setiaji, menjelaskan bahwa hasil koordinasi dengan forum lalu lintas dan angkutan jalan menunjukkan bahwa sejumlah ruas jalan kabupaten telah ditetapkan sebagai jalur alternatif untuk angkutan Lebaran.

Bacaan Lainnya

“Jadi ada sekitar 11 ruas jalan yang tersebar, baik di wilayah barat, utara, maupun timur,” ungkap Agung saat diwawancarai oleh Jawa Pos Radar Jombang, Rabu (26/3).

Dari 11 ruas tersebut, beberapa di antaranya adalah jalur dari arah barat untuk kendaraan yang melintas antara Jombang, Kediri, dan Malang, seperti ruas Sembung-Tanggungan, Kasemen-Tanggungan, dan Blimbing-Gudo. Sementara itu, dari arah timur terdapat ruas Gambiran-Selorejo, Selorejo-Kertorejo, serta Kertorejo-Ngoro.

“Arah timur, terutama dari jalan nasional di Kecamatan Mojoagung, juga memiliki jalur alternatif melalui ruas Mojoagung-Mojoduwur yang akan langsung terhubung ke Gambiran-Selorejo,” jelasnya.

Di bagian utara Sungai Brantas, terdapat dua ruas jalan kabupaten yang lebih sering digunakan sebagai jalur alternatif, yaitu Kabuh-Tapen dan Ploso-Munung, dengan Kabuh-Tapen sebagai yang lebih dominan.

“Pemeliharaan berkala di ruas-ruas tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini, untuk memastikan setiap lubang dapat segera diperbaiki,” kata Agung.

“Sejauh ini, aktivitas pemeliharaan masih berlangsung, dan diperkirakan hari ini (kemarin) adalah hari terakhir. Namun, hal ini tetap bergantung pada ketersediaan material. Jika tidak memungkinkan untuk menggunakan material biasa (karena pembatasan angkutan barang), maka kami akan menggunakan aspal cold mix,” pungkasnya. (Red)

 

Editor : Ade

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *